Sabtu, 29 Oktober 2011

BAGAIKAN SEORANG PAHLAWAN KARYA AUFA MILADYA IZZAH

PART 1

“ kemarin kita masih bersama, merawat kitty dan merpati ini bersama. Ternyata sekarang kamu telah benar-benar pergi meninggalkanku……. Pahlawanku…. Sahabatku… saudaraku….” isak Tika.
            Buku-buku berserakan di kamarnya. Foto-foto persahabatan, persaudaraan mereka bertebaran dimana-mana. Kenangan itu masih terngiang-ngiang. Penyesalan itu masih belum hilang. Rasa sedih yang sangat mendalam masih dirasakannya. Persahabatan mereka sangatlah manis. Banyak perbedaan diantara mereka tetapi mereka saling belajar memahami diri mereka. Persahabatan mereka dimulai 13 tahun yang lalu. Pada saat itu Tika dan Asya masih berumur 8 tahun.
13 tahun yang lalu, terbang ke masa lalu
            Tika berjalan di lorong sekolah. Berharap ia bisa mencatat pelajaran hari ini. Sambil masih membawa kaontong mulungnya ia masuk ke dalam kelas yang sudah biasa ia masuki secara diam-diam untuk belajar. Tika adalah seorang anak yatim piatu yang harus membiayai hidupnya sendiri. Semangat belajar Tika sangat tinggi. Dia bercita-cita ingin menjadi dokter. Dia ingin menyembuhkan orang-orang yang dia sayangi. Uang hasil mulungnya sehari-hari tidak cukup untuk membayar sekolah. Pada saat itu Tika sedang mencatat pelajaran hari itu. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang akan masuk ke dalam kelas.
“ haiii…… aku tahu kalau setiap hari kau selalu kesini untuk mencatat pelajaran di kelasku kan? Nggak papa kok. Kamu nggak usah takut. Oh ya.. namaku Asya.” Senyum Asya.
“benarkah? Makasih… emmm.. namaku Tika” jawab Tika.
            Sejak saat itu persahabatan mereka dimulai. Secara diam-diam Asya mendaftarkan Tika kedalam sekolah.
Sejak saat itu mereka selalu bersama. Sejak saat Asya menemukan Tika dalam kesunyiannya itu. Mereka selalu bersama. Perbedaan diantara mereka berdua memang ada. Asya ingin Tika tinggal bersamanya, tapi Tika menolak. Ternyata dibalik kecerian Asya, dia sangat kesepian. Tak disangka ternyata tuhan mengijinkan Tika tinggal bersama Asya karena keeseokan harinya gubuk tempat Tika tinggal di gusur oleh pemerintah. Mau tak mau Tika akan tinggal bersama Asya.
“ terimkasih… kamu telah menolongku lagi.” Ucap Tika
“tentu… aku akan terus menjadi pahlawan mu sahabat” jawab Asya.
            Mereka bagaikan anak kembar. Suasana di rumah Asya menjadi ramai dan gembira. Tidak sunyi bagaikan rumah tak berpenghuni. Rumah Asya sangat besar. Di dalam rumahnya terdapat 1 buah kolam berenang, gazebo, taman bunga, dll. Tika sangat kagum melihat rumah yang dimiliki oleh Asya. Seminggu sudah Asya dan Tika tinggal bersama. Tika sangat senang. Kemanapun Tika pergi ia selalu membawa buku pemberian almarhumah ibunya. Buka catatan ibunya dan sekarang menjadi miliknya. Tika belum pernah menulis satupun kata dibuku itu. Dia hanya ingin menuliskan yang penting-penting saja dalam hidupnya.
Hari ini adalah hari kelulusan mereka berdua. Mereka akan melanjutkan ke SMP Pelita. Setelah Tika tinggal di rumah Asya, seminggu kemudian orang tua Asya mengangkat Tika menjadi anak angkatnya. Hari-hari mereka jalani bersama kitty dan merpati. Pada saat itu Tika dan Asya sedang bermain diluar rumah. Pada saat itu langit sudah mulai gelap dan hampir hujan. Akhirnya mereka berniat ingin kembali ke rumah. Tetapi Tika dan Asya lupa jalan pulang menuju rumah mereka. Mereka terus berjalan menuju rumah. Hingga pada akhirnya mereka tersesat. Hujanpun turun dengan deras. Asya dan Tika berlindung dibawah pohon besar. Terdengar suara jeritan seekor kucing. Ternyata ada anak kucing yang kehujanan. Badannya penuh lumpur dan basah kuyup. Asya segera mengambil anak kucing itu. Dia handuki bulu anak kucing itu menggunakan syal kesayangannya. Asya sangat suka binatang. Dia seorang penyayang binatang. Tika menengok ke atas pohon. Ternyata di pohon itu terdapat rumah pohon. Tika segera mengajak Asya untuk naik ke atas pohon. Tika membawa kucing itu keatas juga. Sebenarnya Tika alergi pada kucing.
“ ASYAAAAA………… TIKAA……….. DIMANA KALIAN NAK?” terdengar suara terikan ayah.
“ AYAH……….. ASYA SAMA TIKAA DISINII…” jawab Asya
Tidak lama kemudian ayah dan mang Udin datang menjemput Asya dan Tika. Setelah itu Asya, Tika, Ayah, dan Mang Udin pulang ke rumah. Kucing dan burung merpati yang mereka temukan juga ikut dibawa pulang. Mereka berdua berjanji akan merawat merpati dan kucing tersebut bersama-sama. Sesampainya di rumah, Asya dan Tika mandi membersihkan tubuhnya yang penuh lumpur. Setelah itu mereka bermain dengan kitty kucing yang tadi mereka temukan.
“Asya… kita obati dulu yuk merpati ini. Kasihan… sayapnya patah. Hahsyim…. Hasyim…” ucap Tika sambil bersin-bersin karena alergi terkena bulu kucing.
“iya…… kamu nggak apa-apa ka? Kok bersin-bersinnya belum sembuh juga?” Tanya Asya dengan raut wajah kawatir.
“ aku nggak apa_apa kok.” Jawab Tika.
Jam telah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Asya dan Tika segera tidur. Asya dan Tika tidur dalam satu kamar. Mereka seperti tidak mau dipisahkan. Sebelum tidur Tika mengambil buku harian pemberian almarhumah ibunya. Dia berniat menuliskan pengalaman yang telah dia lalui bersama saudara barunya……… Asya.
Rounded Rectangle: Jakarta, 11 September 1990

Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Aku dan saudara baruku pergi ke suatu tempat yang sangat indah. Disana ada danau, sungai yang sangat jernih, rumah pohon dan lain-lain. Bunda…. Terus terang aku sangat rindu sama bunda. Semoga bunda bahagia di alam sana. Bunda jangan mengkhawatirkan aku. Aku di sini hidup bahagia. Merasakan manisnya memiliki saudara, dan keluarga yang sangat menyayangiku. Bunda… sekarang aku memiliki ibu dan ayah. Walaupun kami tidak sedarah tetapi mereka sangat menyayangiku. Bunda, saudaraku yang baru namanya Asya. Anaknya cantik, baik, suka menolong, dan lain-lain. Dia yang menyekolahkanku dan hingga aku bisa tinggal dirumah mewah ini. Aku harap bunda juga bisa merasakan betapa baiknya Asya. Bunda, aku sangat ingin mengajak bunda ketempat yang aku temukan bersama Asya. Kami punya hewan peliharaa yang akan kami rawat berdua. Namanya Kitty dan Merpati. Sudah dulu ya bunda, semoga bunda bisa tau apa yang aku tulis. =) 

hhh












“ hoaaahhh……… nagntukk “ desah Tika. Setelah itu Tika menyusul Asya untuk tidur.
Keesokan harinya……
            “ Tikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bangunnnnn!!!!!!!!!!!” kata Asya sambil berusaha membangunkan Tika.
“ apa sih Sya? Aku masih ngantuk banget nih. “ Jawab Tika lalu kembali Tidur.
“ihh jangan males dong. Ayo cepet bangun! Kita harus mandi-in Kitty dan merpati” ucap Asya yang masih berusaha membangunkan Tika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar