Inner Eye Of Love
Aku terbang mengepakkan sayap lebarku yang indah, yang berwarna putih dan berbulu halus. Ku terbang di awan putih. Aku telah terbang sangat jauh dari kayangan. Hingga aku tiba di batas perbatasan antara surga dan neraka. Seorang pemuda dengan sayap hitam seperti kelalawar datang menghampiriku. Dia tersenyum kearahku. Dia bilang aku sangat cantik, dan sayapku sangat indah, melambangkan kedamaian. Tak kusangka seorang iblis bisa mengetahui arti kedamaian. Mata hatiku mulai terbuka dan setiap hari aku pergi ke tempat perbasan antara surga dan neraka. Aku selalu menemuinya di sana setiap hari. Kami menjadi sangat dekat. Hari terus berganti. Hari itu adalah hari terakhir aku menemuinya. Dia yang mengatakan salam perpisahan padaku. Aku sadar kami berbeda. Aku suka pada dia. Tapi kami lahir pada dimensi yang berbeda. Aku seorang bidadari dan dia seorang iblis. Cinta kami sangat terlarang. Aku menangis dan memeluknya. Aku membisikinya tiga kata “mata hati cinta”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar